Selasa, 11 Desember 2012

LAJU REAKSI


LAJU REAKSI

Standar kompetensi
            Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan factor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam     kehidupan    sehari-hari dan industry.
Kompetensi dasar
Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang factor-faktor yang mempengaruhi.
Indikator pembelajaran
  1. Menentukan  konsentrasi larutan  ( molaritas larutan )
  2. Mendeskripsikan definisi laju reaksi.
  3.  Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi ( konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis ) melalui percobaan.
  4. Menafsikan grafik dari data percobaan tentang factor-faktor yang mempengaruhi laju teaksi
Tujuan pembelajaran
  1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kemolaran.
  2. Siswa dapat menetukan molaritas larutan.
  3. Siswa dapat membuat larutan dengan molaritas tertentu.
  4. Siswa dapat mengecerkan larutan dengan kosentrasi tertentu.
  5. Siswa dapat menjelaskan pengertian laju reaksi.
  6. Siswa dapat menentukan factor-faktor yang mempangaruhi laju reaksi.
  7. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

 PEMBAHASAN

a. Kemolaran
            Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi volume (v) larutan. Kemolaran (Molaritas) dinyatakan dengan lambang M, adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.
Pengenceran larutan
Larutan pekat (mempunyai kemolaran besar) dapat diencerkan dengan menambah volum pelarut, sehingga akan diperoleh larutan yang lebih encer (kemolarannya kecil).
pada pengenceran berlaku rumus :
            V1 M1 = V2 M2      
V1  = volum sebelum pengenceran
M1 = kemolaran sebelum pengenceran
V2  = volum sesudah pengenceran
M2 = kemolaran sesudan pengenceran
dimana:
V1M1 : volume dan konsentrasi larutan asal
V2 M2 : volume dan konsentrasi hasil pengenceran

Volum pelarut yang ditambahkan = V2 – V1
pada pengenceran hanya terjadi pertambahan volum, sedang jumlah zat terlarut tetap, maka M2 < M1
b. Konsep Laju Reaksi
            Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu:
        Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu
        Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu
        Perbadingan laju perubahan masing-masing komponen sama dengan perbandingan koefisien reaksinya
Pada reaksi :
N2(g) + 3 H2(g)            2 NH3(g)
Laju reaksi :           -     laju penambahan konsentrasi NH3
-        laju pengurangan konsentrasi  N2 dan H2.
c. Pengertian Laju Reaksi
          Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahan waktu.
Pada reaksi :                A (Reaktan)                B (Produk)
Laju Reaksi didefinisikan sebagai :
       Berkurangnya konsentrasi A(reaktan) tiap satuan waktu
       Bertambahnya konsentrasi B(produk) tiap satuan waktu
Untuk persamaan reaksi:  pA + qB     à           mC + nD
                                                  V = k [A]x[B]y
                                                            Keterangan :
                                                               V       = Laju Reaksi
                                                               K       = tetapan laju reaksi
                                                              [  ]      = konsentrasi zat
                                                               X       = orde/tingkat reaksi terhadap A
                                                               Y       = orde/tingkat reaksi terhadap B
                                                            x + y    = orde/tingkat reaksi keseluruhan

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
            Laju reaksi dipengaruhi oleh :
v Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel
            “Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan”.
            “Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat”.
v Konsentrasi
            Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel memungkinkan lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
          Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus melalui percobaan”.
            Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju perubahan konsentrasi reaktan.
Ada reaktan  yang perubahan konsentrasinya tidak mempengaruhi laju reaksi:
v Suhu
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakn banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan
          Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
            Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh data sebagai berikut:
Suhu (oC)
Laju reaksi (M/detik)
10
20
30
40
t
0,3
0,6
1,2
2,4
Vt

            Dari data diperoleh hubungan:
Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali semula,

                                                                       
v Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas. Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:
A + C AC (1)
B + AC AB + C (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :
A + B + C AB + C
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amoniak menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari platina dan rodium. 4. Molaritas Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi. Hubungan antara laju reaksi dengan molaritas adalah: V = k [A]m [B]n dengan: • • • • V = Laju reaksi k = Konstanta kecepatan reaksi m = Orde reaksi zat A n = Orde reaksi zat B
Ada 2 jenis katalis  :
  1. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir rekasi terbentuk kembali.
  2. Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja.

ORDE REAKSI

            Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju disebut orde reaksi
  • Ada reaksi berorde O, dimana tidak terjadi perubahan laju  reaksi berapapun perubahan konsentrasi pereaksi.
  • Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali.
  • Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan  laju reaksi lebih cepat 4 kali,
  •  
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
untuk reaksi
A + B           C
Rumusan laju reaksi adalah :
V = k [A]m [B]n
Dimana :
k  = tetapan laju reaksi
m = orde reaksi untuk A               Orde reaksi total = m + n
n  = orde reaksi untuk B

Rumusan laju reaksi tersebut diperoleh dari percobaan.
Misalkan diperoleh data percobaan untuk reaksi :

            NO(g) + Cl2(g)          NOCl2(g)
Diperoleh data sebagai berikut :
Perc
[NO] M
[Cl2] M
V M/s
1
2
3
4
0,1
0,1
0,2
0,3
0,1
0,2
0,1
0,3
4
16
8
?

disini, dapat anda download juga video tentang laju reaksi. 
  
dan untuk lebih lengkapnya dapat anda download materi yang lebih komplit disini :)
klik DI SINI !! 
Toturial download 
- klik Disini !!
- setelah berhasil mendownload, buka rar
- pilih yang "laju reaksi dengan gambar chrome" 
- so , selamatt berkreatif :)

SELAMAT BELAJAR :) 

web ini disponsori oleh :
Michael, Purba. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
http://www.hera-kimia.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Laju_reaksi
http://rumuspelajar.blogspot.com/2010/02/laju-reaksi-dan-kesetimbangan-kimia-sma.html
http://bukukimiasmadankuliah.blogspot.com/2012/05/download-soal-laju-reaksi-pdf.html
 

0 komentar:

Posting Komentar