A. Ikatan Ion
Ikatan
ion adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik listrik (gaya Coulomb)
antara ion yang berbeda. Ikatan ion juga dikenal sebagai ikatan elektrovalen.
Mudahnya ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis ikatan kimia yang
dapat terbentuk antara ion-ion logam
dengan non-logam (atau ion
poliatomik seperti amonium) melalui gaya tarik-menarik elektrostatik. Dengan
kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion yang
berbeda muatan.
Misalnya
pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na) dan klor (Cl) bergabung, atom-atom natrium
kehilangan elektron, membentuk kation (Na+), sedangkan atom-atom klor menerima
elektron untuk membentuk anion (Cl-). Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik
dalam rasio 1:1 untuk membentuk natrium klorida.
Na
+ Cl → Na+ + Cl- → NaCl
Ikatan
ion biasanya terjadi antara atom-atom yang mudah melepaskan elektron
(logam-logam golongan utama) dengan atom-atom yang mudah menerima elektron
(terutama golongan VIA den VIIA). Makin besar perbedaan elektronegativitas
antara atom-atom yang membentuk ikatan, maka ikatan yang terbentuk makin
bersifat ionik.
Pada
umumnya unsur-unsur yang mudah membentuk ikatan ion adalah:
a.
IA dengan VIIA atau VIA
b.
IIA dengan VIIA atau VIA
c.
Unsur transisi dengan VIIA atau VIA
Contoh:
Na →Na + e-
1s2 2s2 2p6 3s1 1s2 2s2 2p6 (konfigurasi Ne)
1s2 2s2 2p6 3s1 1s2 2s2 2p6 (konfigurasi Ne)
Atom
Cl (VIIA) mudah menerima elektron sehingga elektron yang dilepaskan oleh atom
Na akan ditangkap oleh atom Cl.
Cl + e- → Cl-
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (konfigurasi Cl)
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (konfigurasi Cl)
Antara
ion-ion Na+ dan Cl- terjadi gaya tarik menarik
elektrostatik, sehingga membentuk senyawa ion Na+Cl-.
Contoh
lain : CaCl2 , MgBr2, BaO , FeS dan sebagainya.
Berikut
ini sifat-sifat senyawa ion
a. bersifat polar
b. larutannya dalam air dapat menghantarkan arus listrik
c. titik lelehnya tinggi
d. lelehannya dapat menghantarkan arus listrik
e. larut dalam pelarut-pelarut polar
a. bersifat polar
b. larutannya dalam air dapat menghantarkan arus listrik
c. titik lelehnya tinggi
d. lelehannya dapat menghantarkan arus listrik
e. larut dalam pelarut-pelarut polar
B.
Pembentukan Ikatan Ion
Telah
diketahui sebelumnya bahwa ikatan antara natrium dan klorin dalam narium
klorida terjadi karena adanya serah terima elektron. Natrium merupakan logam
dengan reaktivitas tinggi karena mudah melepas elektron dengan energi ionisasi
rendah sedangkan klorin merupakan nonlogam dengan afinitas atau daya penagkapan
elektron yang tinggi. Apabila terjadi reaksi antara natrium dan klorin maka
atom klorin akan menarik satu elektron natrium. Akibatnya natrium menjadi ion
positif dan klorin menjadi ion negatif. Adanya ion positif dan negatif
memungkinkan terjadinya gaya tarik antara atom sehingga terbentuk natrium
klorida.
Ikatan
ion hanya dapat tebentuk apabila
unsur-unsur yang bereaksi mempunyai perbedaan daya tarik elektron
(keelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan
keelektronegati-fan yang besar ini memungkinkan
terjadinya serah-terima elektron. Senyawa biner
logam alkali dengan golongan halogen semuanya
bersifat ionik. Senyawa logam alkali tanah juga bersifat ionik, kecuali untuk
beberapa senyawa yang terbentuk dari berilium.
C. Susunan Senyawa Ion
Aturan oktet
menjelaskan bahwa dalam pembentukan natrium klorida, natrium
akan melepas satu elektron sedangkan klorin akan
menangkap satu elektron. Sehingga terlihat bahwa satu atom klorin
membutuhkan satu atom natrium. Dalam
struktur senyawa ion natrium klorida, ion
positif natrium (Na+) tidak hanya berikatan dengan satu
ion negatif klorin (Cl-) tetapi satu ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion
Cl- demikian juga sebaliknya. Struktur tiga
dimensi natrium klorida dapat digunakan untuk menjelaskan susunan senyawa
ion.
Sumber :
2 komentar:
Thanks
Thanks
Posting Komentar